Alasannya simpel: potensi cuan besar + eksistensi brand makin luas. Negara-negara seperti Jepang, Amerika, Jerman, dan Korea Selatan sangat tertarik dengan produk-produk khas Indonesia, terutama yang berbau tradisional dan handmade.
Manfaat ekspor buat UMKM:
- Harga jual lebih tinggi dibanding pasar lokal
- Peluang kerja sama internasional
- Brand makin kredibel dan terpercaya
- Membuka pasar baru dan mengurangi risiko stagnasi penjualan
Yang penting: mulai dari skala kecil gak masalah, asal konsisten dan paham alurnya.
2. Produk Lokal Apa yang Laris di Pasar Ekspor?
Beberapa kategori produk Indonesia yang paling diminati pasar global antara lain:
- Makanan dan minuman olahan: kopi, keripik singkong, bumbu rendang, sambal kemasan
- Kerajinan tangan: tas anyaman, batik, ukiran kayu, rotan
- Produk herbal & kecantikan: jamu, lulur, sabun herbal
- Pakaian dan tekstil: kain tenun, baju muslim, hijab premium
- Produk UMKM eco-friendly: sedotan bambu, totebag daur ulang, sabun organik
Kuncinya: pastikan produk punya nilai unik, packaging menarik, dan standar kualitas internasional.
3. Langkah-Langkah Ekspor untuk Pemula
Ekspor gak serumit yang lo kira, asal tau step by step-nya:
- Riset Pasar Tujuan
Cari tahu negara mana yang butuh produk lo. Gunakan data dari Trade Expo Indonesia, marketplace B2B (Alibaba, Global Sources), atau kontak Kedutaan dagang. - Legalitas Usaha
Minimal punya NIB (Nomor Induk Berusaha), NPWP, dan izin edar kalau produk makanan/kosmetik. - Daftar sebagai Eksportir
Bisa melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau website INATRADE Kementerian Perdagangan. - Persiapkan Produk & Packaging
Pastikan tahan pengiriman jarak jauh, sudah food grade (jika makanan), dan pakai label berbahasa Inggris. - Pilih Jalur Pengiriman
Bisa lewat cargo laut (lebih murah) atau udara (lebih cepat). Gunakan jasa ekspedisi terpercaya. - Negosiasi & Kirim Sample
Calon pembeli luar negeri biasanya minta sample dulu. Siapkan sample yang proper dan rapi.
4. Tips Branding Produk Biar Laku di Pasar Global
Kalau mau bersaing, produk lo harus beda dan memorable.
Tips branding buat pasar luar negeri:
- Gunakan nama brand universal yang mudah diucap & diingat
- Desain logo & packaging yang profesional dan modern
- Tampilkan cerita di balik produk (asal-usul, filosofi, proses handmade, dll)
- Bangun online presence (Instagram, website, LinkedIn)
- Tampilkan testimoni buyer luar negeri sebagai bukti sosial
Branding bukan soal mahal-mahalan, tapi soal konsistensi dan identitas kuat.
5. Sumber Bantuan Pemerintah & Komunitas Ekspor
Lo gak harus berjuang sendirian. Ada banyak program dari pemerintah & komunitas yang bisa bantu UMKM ekspor:
- Kementerian Koperasi & UMKM
- Trade Expo Indonesia
- Indonesia Eximbank
- Export Center Dinas Perdagangan Daerah
- Komunitas Exporter Talk & Sekolah Ekspor
Mereka sering kasih pelatihan gratis, program pembiayaan ekspor, bahkan ikutkan UMKM di pameran internasional.
6. Mental Tahan Banting & Adaptasi Budaya
Bisnis ekspor butuh mental yang tahan banting. Komunikasi lintas negara, beda waktu, beda bahasa, dan standar kualitas tinggi bisa jadi tantangan.
Tips bertahan:
- Pahami budaya bisnis negara tujuan
- Belajar negosiasi dan presentasi dalam bahasa Inggris
- Selalu transparan dan jujur soal kapasitas produksi
- Siapkan diri untuk revisi dan feedback buyer internasional
Yang penting, jangan takut. Banyak UMKM Indonesia yang awalnya kecil tapi bisa jadi besar karena ekspor.
Siap bawa produk lokal lo ke dunia internasional? Langsung dapetin info dan panduan lengkapnya bareng exportacionesperuanas